PEKANBARU-Tidak pernah merasakan batuan
khusus atau bantuan untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) dari Pemkab Bengkalis,
Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sakai Riau (HHPPMS-R) mengadu ke DPRD
Bengkalis dan Disdik Kabupaten Bengkalis.
"Sampai hari ini mahasiswa Sakai tak pernah merasakan bantuan khusus atau
KAT, yang katanya pemerintah Bengkalis membantu untuk pendidikan Suku Sakai.
Tapi nyatanya pada hari ini mahasiswa Sakai Riau asal Bengkalis tak pernah
merasakan bantuan tersebut," ungkap Suwardino, Ketua HHPPMS-R, di
Pekanbaru, Rabu (24/12/2014).
Dari kunjungan HHPPMS-R pada Selasa (23/12/2014) kemarin ke DPRD dan Disdik, katanya juga tidak membuahkan hasil.
"DPRD tidak bisa berbuat banyak, haya saja pada tahun 2015 mendatang DPRD berjanji siap memfasilitasi dan menerima aspirasi dari masyarakat, khususnya bidang pendidikan," imbuhnya.
Setelah selesai diskusi dengan ketua Komisi IV DPRD, HHPPMS-R lanjut menemui Disdik Bengkalis. Namun hasilnya tetap sama, mereka mengatakan bahwa kalau mengenai bantuan KAT, Disdik hanya sebagai pengirim (dana bantuan) dan yang mendata (penerima bantuan) itu Dinas Sosial.
"Kami sudah memasukan nama-nama mahasiswa Sakai pada tahun 2012, sampai sekarang, tetapi tidak juga kami rasakan (bantuan). Kami hanya meminta hak kami sebagai mahasiswa Sakai, yang katanya Pemkab Bengkalis membantu untuk pendidikan KAT," katanya lagi.
Mereka juga beniat mengusut hingga Pemkab Bengkalis bisa memberi penjelasan mengapa mereka tidak dapat bantun KAT tersebut. Padahal Pemkab gembar-gemborkan akan memberi bantuan pendidikan bagi para suku KAT, dimana suku Sakai adalah salah satunya.
"Mahasiswa Sakai itu hanya dipandang sebelah mata oleh Pemkab Bengkalis. Apa pun yang diminta oleh mahasiswa Sakai kepada pemkab Bengkalis tak pernah diindahkan. Tetapi kalau mahasiswa Bengkalis yang meminta, cepat terlaksana. Ada apa dengan ini semua, dianak tirikan mahasiswa Sakai oleh Pemkab Bengkalis," katanya lagi.
Dari kunjungan HHPPMS-R pada Selasa (23/12/2014) kemarin ke DPRD dan Disdik, katanya juga tidak membuahkan hasil.
"DPRD tidak bisa berbuat banyak, haya saja pada tahun 2015 mendatang DPRD berjanji siap memfasilitasi dan menerima aspirasi dari masyarakat, khususnya bidang pendidikan," imbuhnya.
Setelah selesai diskusi dengan ketua Komisi IV DPRD, HHPPMS-R lanjut menemui Disdik Bengkalis. Namun hasilnya tetap sama, mereka mengatakan bahwa kalau mengenai bantuan KAT, Disdik hanya sebagai pengirim (dana bantuan) dan yang mendata (penerima bantuan) itu Dinas Sosial.
"Kami sudah memasukan nama-nama mahasiswa Sakai pada tahun 2012, sampai sekarang, tetapi tidak juga kami rasakan (bantuan). Kami hanya meminta hak kami sebagai mahasiswa Sakai, yang katanya Pemkab Bengkalis membantu untuk pendidikan KAT," katanya lagi.
Mereka juga beniat mengusut hingga Pemkab Bengkalis bisa memberi penjelasan mengapa mereka tidak dapat bantun KAT tersebut. Padahal Pemkab gembar-gemborkan akan memberi bantuan pendidikan bagi para suku KAT, dimana suku Sakai adalah salah satunya.
"Mahasiswa Sakai itu hanya dipandang sebelah mata oleh Pemkab Bengkalis. Apa pun yang diminta oleh mahasiswa Sakai kepada pemkab Bengkalis tak pernah diindahkan. Tetapi kalau mahasiswa Bengkalis yang meminta, cepat terlaksana. Ada apa dengan ini semua, dianak tirikan mahasiswa Sakai oleh Pemkab Bengkalis," katanya lagi.
- See more at: http://m.halloriau.com/read-57766-2014-12-24-dianaktirikan-mahasiswa-sakai-pertanyakan-bantuan-kat.
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Yusni Fatimah
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Yusni Fatimah