Senin, 26 Oktober 2015

proyek rupat on the job



BAB 1
PENDAHULUAN



1.1     Latar Belakang Proyek
Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih mengalami rusak sehingga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jalan  Batu Panjang Pangkalan Nyirih merupakan sendi kemajuan masyarakat rupat, karna jalan ini merupakan rute perekonomian dan tujuan pariwisata. Maka perlu adanya suatu peningkatan jalan pada daerah ini guna memenuhi kebutuhan dan keperluan masyarakat.
Untuk itu pemerintah sebagai penyelenggara melalui Dinas Bina Marga Kab.Bengkalis untuk tahun anggaran 2013 telah menempatkan dana pada proyek Peningkatan Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih dengan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sistem pemerintahan yang baik dan respon terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat, menghasilkan adanya pemanfaatan hasil daerah secara optimal dan tepat guna sarana dan prasarana dibangun semaksimal mungkin seperti jalan, jembatan, sekolah dan lain-lain.
Tujuan Paket Peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih sangat berguna bagi masyarakat umum. bagi masyarakat umum untuk mendukung proses pembangunan ekonomi masyarakat itu sendiri, hubungan sosial antar masyarakat,  bahkan berguna juga bagi peningkatan taraf hidup serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) di lingkungan sekitarnya dalam rangka menghadapi era globalisasi dan teknologi sekarang ini.

1.2     Tujuan Proyek
Tujuan proyek peningkatan Jalan Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini antara lain :
1.             Meningkatkan prasarana Jalan Utama Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat
2.             Memperlancar transportasi masyarakat Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat
3.             Menigkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat.
4.             Sebagai prasarana lalu lintas untuk kebutuhan pariwisata.
5.             Untuk mengatasi terjadinya penurunan tanah ditepi parit.
6.             Untuk memperlancar aliran air parit demi mengatasi terjadinya genangan air.
1.3     Struktur Organisasi
Organisasi secara umum adalah sekelompok orang melakukan kegiatan dalam wadah dan strategi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kegiatannya dan pelaksanaan proyek juga bisa diartikan bahwa organisasi proyek merupakan sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu, yang terorganisir dan terkoordinir dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang sama. Tugas yang dimaksud adalah mengelola pelaksanaan proyek, dengan harapan agar pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan sebagai pengguna jasa. Tahapan penyusunan organisasi adalah:
1.             Definisi dan distribusi tanggung jawab serta kewajiban setiap staf pelaksana maupun staf pengawasan  (supervisi)
2.             Pencatatan semua hubungan formal (kerja, koordinasi dari setiap jabatan, termasuk setiap tanggung jawab dari jalannya komunikasi kerja, seperti surat menyurat, dan lain-lain)
3.             Pembentukan prosedur pelaksanaan dan metode kerja yang sesuai.
Bentuk organisasi proyek sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
1.             Besar kecilnya ruang lingkup pekerjaan
2.             Besar kecilnya nilai kontrak
3.             Tingkat kompleksitas yang tersedia
4.             Pengguna teknologi
5.             Lokasi
Pada proyek pengikatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih kec.Rupat, unsur – unsur yang terlibat dalam pelaksanaanya adalah :
1.             Pemilik atau pemberi tugas    : Dinas Bina Marga Kab.Bengkalis
2.             Konsultan Pengawas              : PT. Cipta Multi Kreasi Consultant
3.             Konslutan Perencana              : PT. Multi Gama Consultant
4.             Kontraktor Pelaksana             : PT. Mawatindo Road Constrution
Pada proyek pengikatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini sebagai pemberi tugas atau owner adalah Dinas Bina Marga Kab.Bengkalis. Untuk tercapainya keinginan owner, maka owner bekarja sama dengan dengan Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana. Adapun Owner akan mengontrak Konsultan beserta Kontraktor, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek ini akan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan baik manajemen maupun pengorganisasian, proyek dipimpin oleh 1 (satu) orang Project Manager yang memiliki peranan penting dalam pengaturan dan kelancaran pelaksanaan proyek.
Pihak Kontraktor juga memilki sistem manajemen dan struktur organisasi yang baik dan efisien sehingga dalam hal pembagian tugas/kerja, pihak Kontraktor telah memasukkan tenaga-tenaga ahli yang cukup berpengalaman dibidang masing-masing. Sehingga diharapkan proses pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang telah direncanakan.
Organisasi proyek yang digunakan merupakan organisasi garis. Berikut ini adalah bagian hubungan kerja proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini:








Owner
Pemerintah Kab. Bengkalis
Dinas Bina Marga
Konsultan Perencana
PT. Multi Gama Consultan
 





                       
Kunsultan Pengawas
PT. Cipta Multi Kreasi
Kontraktor pelaksana
PT. Mawatindo Road Construction
 



Gambar 1.1:  Skema  Hubungan  Antara   Pihak   yang  terlibat  dalam
Proyek  Peningkatan Jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat

Keterangan:
            _______________     : Hubungan Kontrak.
            ------------------------   : Hubungan Koordinasi.
Uraian tugas dan jabatan masing-masing posisisi yang terdapat dalam pelaksanaan proyek peningkatan jalan Batu Panjang, Pangkalan Nyirih Kec.Rupat.
1.3.1 Pemilik Proyek (Owner)
Pemberi tugas atau Pemilik proyek peningkatan jalan Batu Panjang,  Pangkalan Nyirih Kec.Rupat (owner) adalah pemerintah Kab.Bengkalis yang mempunyai keinginan dan gagasan untuk membuat suatu pekerjaan konstruksi (bangunan) tertentu. Hak dan kewajiban owner antara lain :
1.             Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
2.             Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
3.             Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.
4.             Membuat pilihan dan mengambil keputusan atas rencana-rencana dan konstruksi yang dikemukakan oleh para ahli.
5.             Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
Untuk kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan proyek pemberi tugas biasanya menunjuk direksi. Direksi adalah wakil dari pemberi tugas untuk mengadakan pengawasan dan memberi bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
1.3.2  Konsultan Perencana
Konsultan perencana proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat, yang ditunjuk oleh owner untuk bertindak sepenuhnya mewakili owner dalam merencanakan pekerjaan ini baik secara teknis atau secara administrasi adalah PT. Multi Gama Consultant. Tugas dan kewajiban Konsultan Perencana, antara lain:
1.             Merencanakan suatu proyek baik dari segi struktur, arsitektur maupun mekanikal/elektrikal agar menjadi suatu struktur bangunan yang sesuai dengan peruntukan bangunan tersebut.
2.             Menganalisis semua permintaan pemilik dan bekerjasama dengan penasehat biaya, guna menghasilkan perencanaan yang efisien.
3.             Membuat persyaratan umum, administrasi dan spesifikasi teknis (spesifikasi akhir).
4.             Memberikan usulan,saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas (owner) tentang pelaksanaan proyek.

1.3.3  Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas proyek peningkatan jaan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec. Rupat adalah PT. Cipta Multi Kreasi Konsultan. PT. Cipta Multi Kreasi Konsultan merupakan merupakan orang atau badan (perseorangan yang berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang pengawasan), yang mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan sesuai dengan gambar kerja.  Tugas dan kewajiban Konsultan Pengawas, antara lain:
1.             Mengendalikan jalannya pelaksanaan yang meliputi :
a.         Pengawasan menyeluruh atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.
b.        Penetapan koreksi teknis atas penyimpangan dan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi.
c.         Membuat laporan kemajuan pelaksanaan.
2.             Menyelenggarakan koordinasi aktif atas berbagai pihak yang terlibat diproyek (rapat koordinasi rutin)
3.             Mengadakan penilaian atas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Kontraktor serta pembuatan Berita Acara Penyerahan.
4.             Melakukan Pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan.
5.             Pada masa pemeliharaan, melakukan penilaian atas semua pekerjaan yang cacat untuk ditindak lanjuti oleh Kontraktor.

1.3.4  Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana pada proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih kec.Rupat adalah PT. Mawatindo Road Construction yang merupakan persorangan yang berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dibidang pelaksanaan pekerjaan jalan yang menerima dan menyelenggarakan pembangunan sesuai dengan biaya dan syarat-syarat yang detentukan oleh owner. Tugas dan kewajiban Kontraktor Pelaksana, antara lain:
1.             Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2.             Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pemilik proyek untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
3.             Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pemilik proyek;
4.             Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
5.             Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja , bahan-bahan, peralatan, angkutan dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
6.             Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pemilik proyek;
7.             Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
8.             Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja serta membatasi perusakan dan gangguan kapada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.


General Superintendent
DOSO PRIHANDOKO, ST
Site Manager
Ir. Virgos Katara
Keuangan
JOHAN

Site Engineer
AGUS FINDRA, ST
Logistik
ACAY
Pelaksana Jalan
1.    WANDI
2.    SADAM
Pelaksana Jembatan
DESJAN SIREGAR
Quality Kontrol
IBRAHIM
LAB. Quality
FAKHRUL
Surveyor
1.    RENO
2.    BAIM
ADM. Teknik
NOVA
Drafter
1.    HARINO
2.    JIJI
 

















Gambar 1.2. Struktur Organisasi Karyawan PT. Mawatindo Road Construction
Sumber : Data Proye

Adapun uraian struktur organisasi pada gambar 1.2 adalah sebagai berikut:
1.             General Superintendent
Adapun tugas General Superintendent adalah:
a.    Bertanggung jawab mengkoreksi terhadap semua penyimpangan mutu.
b.    Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf di bawahnya agar proses quality plan dan quality control terlaksana dengan baik.
c.    Menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti client, perencana, atau pihak lain.
d.   Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dalam rangka mencapai QCD (Quality, Cost, Delivery) yang akan dipertanggungjawabkan.
2.             Site Manager
Site manager merupakan kelompok orang yang mengatur kegiatan administrasi yang berkaitan dengan penanganan proyek dan pengendalian mutu jenis pengerjaan utama serta pengelolaan gambar kerja (shop drawing) untuk kebutuhan pelaksanaan proyek. Tugas-tugas site manager adalah: 
a.    Terlaksananya suatu kegiatan perkejaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
b.    Mengkoordinasikan cara pelaksana dalam hal pembagian tugas serta memonitori hasil kerja.
c.    Mengevaluasikan hasil kerja terhadap mutu, waktu dan prestasi yang benar secara priodik.
3.             Site Engineer
Site engineer adalah orang yang bertanggung jawab kepada pemilik proyek. Tugas dari site Engineer adalah sebagai berikut :
4.             Logistik
Adapun tugas dari logistik adalah sebagai berikut:
a.    Menerima dan mengelola masuk dan keluarnya barang material
b.    Mencatat berapa barang yang masuk
c.    Mengecek surat jalan yang ada
d.   Mengecek meterial yang ada apakah sesuai dengan syarat yang ada apa tidak.
e.    Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja dalam rangka dalam menyelesaikan pekerjaan.
f.     Mempersiapkan berita acara penggunaan dan permintaan material dan alat lainnya yang dibutuhkan dalam pekerjaan pelaksanaan proyek.
g.    Mengatur segala hal yang berhubungan dengan material yang digunakan didalam proyek.
h.    Membuat laporan dari bagian logistik kepada bagian keuangan.
5.             Pelaksana
Pelaksana adalah orang yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi di lapangan.
Pada proyek ini pelaksana dibagi dua, yaitu :
a.    Pelaksan jalan
b.    Pelaksana drainase
Tugas pelaksana adalah :
a.    Mengkoordinir pekerjaan dilapangan.
b.    Mengawasi pekerjaan sesuai dengan bestek.
c.    Membuat laporan mingguan dan bulanan
6.             Keuangan
Keuangan adalah bagian yang mengatur segala yang mencakup masalah administrasi dan keuangan dalam suatu perusahaan.
7.             Surveyor
Adapun tugas dari surveyor adalah sebagai berikut :
a.    Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek.
b.    Melakukan pengecekan elevasi, dimensi, serta koordinat pada tiap pekerjaan yang dilaksanakan.
c.    Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
d.   Membantu pekerjaan teknik
e.    Membuat pemetaan awal
8.             Administrasi Teknik
Adapun tugas bagian administrasi teknik adalah:
a.    Membantu pengendalian dalam melaksanakan perencanaan dan monitoring pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan proyek.
b.    Mengelola tugas-tugas perencanaan teknis dan material.
c.    Mengelola tugas-tugas metode pelaksanaan.
d.   Mengurus masalah perpajakan, asuransi dan sebagainya.
e.    Menyusun pembukuan dan semua laporan keuangan menyangkut kemajuan pembayaran dari pekerjaan.
f.     Mengorganisir staff dan tenaga kerja menyangkut kontrak dan pembayaran upah dan akomodasi.
9.             Quality Kontrol
Quality kontrol adalah orang yang mengawasi mutu setiap pekerjaan baik pekerjaan penimbunan ataupun pekerjaan beton.
10.         LAB. Quality
LAB. Quality merupakan orang yang bertanggung jawab atas mutu pekerjaan, baik pekrjaan penimbunan maupun pekerjan beton. Setiap pekerjaan akan dilakukan pengujian oleh LAB Qulity di laboratorium PT. Mawatindo Road Construction. Pada pekerjaan penimbunan dilakukan pengujian sand cone dan pada pekrjaan beton dilakukan pengujian slump dan uji kuat tekan.
11.         Drafter
Drafter merupakan orang yang menggambar semua pekerjaan yang akan ataupun yang sudah dikerjakan.







BAB 1I
DATA  PROYEK

2.1     Proses Pelelangan
Pelelangan adalah suatu proses kegiatan tawar – menawar harga pelaksanaan antara pihak owner dengan pihak pelaksana sehingga mencapai kata mufakat atau kesepakatan harga proyek yang dapat dipertangung jawabkan sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi pekerjaan tersebut.
Sistem pelelangan berdasarkan Perpres No.70 Tahun 2012 yaitu adalah sebagai berikut:
1.             Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyediaan barang dan jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum.
2.             Pelelangan Terbatas yaitu metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan konstruksi yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3.             Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan penyedia Barang/Jasa lainya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,-.
4.             Pelelangan langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan yang paling tinggi bernilai Rp5.000.000.000,-
5.             Seleksi Umum adalah metode pemilihan penyedia Jasa konstruksi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa konstruksi yang memenuhi syarat.
6.             Seleksi Serderhana adalah metode pemilihan penyedia Jasa konstruksi untuk Jasa konstruksi yang bernilai palimg timggi Rp.200.000.000.00,-
7.             Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung Penyedia Barang/Jasa.
8.             Pengadaan Langsung adalah metode Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalaui Pelelangan/Seleksi.

Pada proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat, proses pelelangan yang dilaksanakan adalah proses pelelangan terbuka atau umum,karena Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggumumkan pelelangan secara meluas melalui papan pengumuman resmi, sehingga kontraktor yang berminat dan memenuhi persyaratan mengikuti proses pelelangan proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat tersebut, setelah proses pelelangan dan evaluasi dilaksanakan, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis memilih atau menunjuk  PT Mawatindo R.C sebagai pemenang sekaligus sebagai pelaksana tender proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat,Berdasarkan Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010, pelelangan terbuka atau umum merupakan pelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diselengarakan secara penawaran tertulis.
2.2     Data Proyek
Suatu proyek didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang dimulai dari permulaan dan menuju saat terakhir atau tujuan proyek.
2.2.1  Data Umum Proyek
Data-data proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini adalah sebagai berikut:
1.              Nama proyek                         :peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat
2.             Lokasi                                     :Kabupaten Bengkalis kecamatan Rupat          
3.             Nilai Kontrak                         : Rp. 495.319.678.000,00,-
4.             Waktu pelaksanaan                : 780 (Hari kalender)
5.             Pemberi tugas                         : Dinas Bina Marga
6.             Pemilik                                   : Dinas Bina Marga Kab.Bengkalis
7.             Sumber dana                          : APBD Kab.Bengkalis tahun 2013
8.             Konsultan Perencana              : PT. Multi Gama Consultan
9.             Konsultan Pengawas              : PT. Cipta Multi Kreasi Konsultan
10.         Kontraktor Pelaksana             : PT. Mawatindo Road Construction
11.         Sistem Pelelangan                  : Pelelangan Umum
 










Gambar 2.1. Papan Proyek
Sumber: Dokumentasi Proyek

2.2.2  Data Teknis Proyek
Data-data teknis proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini adalah sebagai berikut:
1.             Jalan
a.     Jenis Bangunan              : Jalan
b.    Fungsi Bangunan            : Prasarana  Lalu Lintas
c.    Jenis Struktur                  : Beton Bertulang (Rigid Pavement)
-       Tebal LC                    : 10 cm
-       Tebal rigid                   : 25 cm
d.   Mutu beton                        :
-       LC                                 : K-125
-       Rigid                             : K-350
-       Saluran beton                : K-175
e.    Jenis semen                        : semen bosowa
f.     Tulangan
-    Wiremesh                      : Ulir 8 mm
-    Sambungan Dowel       : Polos 32 mm
-    Sambungan Tie Bar      : Ulir 16 mm
-    Balok                           : Polos 12 mm
-    Sengkang                     : Polos 8 mm
2.       Drainase
a.    Jenis Bangunan                  : Drainase
b.    Panjang                              : 70000 mm
c.    Mutu Beton                       : K-175
d.   Waktu pelaksanaan            : 780  Hari kalender (tanggal 28 Oktober 2013
                                               – 16 desember 2015)
e.    Pek. Struktur
-       Dinding Turap     
              Sisi kiri                          : 70000 mm x 150 mm x 1050 mm
              Sisi kanan                      : 70000 mm x 150 mm x 65 mm
              Besi utama                    : WireMess Ø8 mm
              Stek                               : Ø12 mm
Sisi kiri 120 cm
Sisi kanan 80 cm
 










Gambar  2.2 Ukuran Sisi Kanan dan Kiri Drainase
Sumber: Dokumentasi Proyek

-       Balok Skor                                   : 700 mm x 150 mm x 150 mm
Besi utama                                   :4Ø12 mm
Begel                                            : Ø8 mm
-       Lantai kerja                                  :70000 mm x 150 m x 700 mm
Besi utama                                   : Wire Mess Ø8 mm
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK


3.1         Ruang Lingkup Pekerjaan
Sesuai kontrak No. 600/PU-BM/SP-MY/X/2013/005, tanggal 28 OKTOBER  2013 dan sesuai dengan Design dan kualitas yang ada pada kontrak asli, maka lingkup pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
a.              Mobilisasai
b.             Manajemen dan keselamatan lalau lintas
c.              Manajemen mutu
d.             Galian untuk selokan dan saluran air
e.              Galian biasa
f.              Timbunan biasa ( material biasa )
g.             Lapis pondasi agregat kelas B
h.             Perkerasan beton semen
i.               Lapis pondasi bawah beton kurus

3.2         Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan
Pada pembangunan proyek jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih,  spesifikasi pekerjaan yang dilakukan mulai dari tahap awal pekerjaan yaitu pekerjaan pendahuluan yang meliputi pekerjaan pembersihan,pemasangan patok,pekerjaan pengalian, pemasangan bowplank, setelah pekerjaan pendahuluan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan struktur yang dimulai dari pemasangan tulangan sampai pengecoran dinding drainase.
3.2.1   Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan persiapan meliputi :
1.             Pembersihan lahan
Pekerjaan  pembersihan lahan merupakan pekerjaan yang pertama kali dilaksanakan setelah dokumen kontrak ditandatangani oleh pemilik proyek dan kontraktor pelaksana. Alat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah meteran dan parang.
Gambar 3.1 pekerjaan persiapan
Sumber : Dokumentasi Proyek

2.             Mobilisasi
Pekerjaan mobilisasi merupakan pekerjaan yang dilaksanakan sebelum pekerjaan yang dimulai. Pekerjaan mobilisasi meliputi :
a.              Mendatangkan alat berat
b.             Mendatangkan material
c.              Merakit batching plan
 















Gambar 3.2 Pekerjaan Persiapan
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.             Pemasangan papan proyek
Pemasangan papan proyek menjelaskan tentang data umum proyek. Papan proyek ini dipasang pada posisi pertama pekerjaan (Sta : 0 + 00)
 














Gambar 3.3 Pekerjaan Persiapan
Sumber : Dokumentasi Proyek


4.             Pengukuran awal
Pengukuran awal merupakan pekerjaan awal yang  mengukur  panjang total drainase  yang akan dibangun. Pada pekerjaan ini alat yang digunakan adalah meteran.














Gambar 3.4 Pekerjaan Persiapan
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.2   Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan penggalian drainase jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih mengunakan excavator, dalam pekerjaan  pengalian drainase ini terdapat satu orang oprator, satu orang stokar , dan satu orang menjaga lalu lintas di jalan.
Dalam satu hari pengalian drainase lebar 1,20 m tinggi 60 cm dapat mengali lebih kurang 270/300 m .dalam pengalian drainase jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih tidak semua nya di gali, karena sebelum proyek ini di laksanakan sudah ada drainase,  hanya di lakukan pembersihan drainase.
Gambar 3.5  Pekerjaan Penggalian
Sumber : Dokumentasi Proyek
 


Gambar 3.6  pekerjaan pembersihan
(sumber : Dokumentasi Proyek)




Gambar 3.6  Pekerjaan Pembersihan
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.3   Pekerjaan Pemasangan Bowplank
Pemasangan bowplank di kerja kan setelah pekerjaan pengalian, dalam pekerjaan ini bertujuan untuk menentukan ketingian, kelurusan dan untuk mendapatkan kerataan dengan jalan.
Peralatan yang di gunakan dalam pekerjaan bowplank water pas (timbang air),  palu, paku, dan kayu.
 










Gambar 3.7 Pekerjaan Bowplank (Bawah)
Sumber : Dokumentasi Proyek

















Gambar 3.8  Pekerjaan Bowplank (Atas)
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.4   Pembuatan Bekisting
Setelah pekerjaan bowplank di lanjutkan dengan pekerjaan pembuatan bekisting, bekisting yang di buat antara sisi kiri dan sisi kanan tidak sama tinggig.Papan yang di buat harus benar-benar rapat agar tidak terjadi kebocoran di saat pengecoran.
Bekisting yang selesai di buat di sapu oli kotor bertujuan untuk di saat pembukaan bekisting setelah pengecoran tidak terjadinya lengket, dan mempermudah di saat pengecoran.














Gambar 3.9  Pekerjaan Bekisting
Sumber : Dokumentasi Proyek














Gambar 3.10  Pekerjaan Bekisting
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.5   Pemasangan Bekisting Lantai kerja
Bekisting lantai kerja merupakan acuan dasar untuk pengecoran tapak drainase, tinggi bekisting lantai kerja 15 cm, panjang bekisting tergantung dari papan yang tersedia di lapangan.
Pemasangan bekisting lantai kerja juga harus memperhatikan kerataan,untuk mendapatkan kerataan dalam pekerjaan pemasangan bekisting drainase ini harus mengunakan waterpass (timbang air).








Gambar 3.11  Pekerjaan Bekisting Lantai Kerja
Sumber : Dokumentasi Proyek















Gambar 3.12  Pekerjaan Penyekoran Lantai Kerja( Bekisting)
Sumber : Dokumentasi Proyek













Gambar 3.13  Pekerjaan Perataan Tanah ( Bekisting)
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.6   Perletakan Tulangan Drainase
Setelah pekerjaan pemasangan bekisting lantai kerja di lanjutkan pekerjaan perletakan tulangan drainase. Terlebih dahulu di lakukan  pemotongan tulangan, panjang keseluruhan tulangan 5,40 cm, lebar 2,10 cm kemudian di potong di bagi menjadi dua 2,70 cm. Tulangan drainase di pasangkan di sepanjang area bekisting lantai kerja.
 










Gambar 3.14  Pemotongan Tulangan
Sumber : Dokumentasi Proyek

















Gambar 3.15  Perletakan Tulangan
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.7   Pengecoran Lantai Kerja
Pekerjaan pengecoran lantai kerja di lakukan setelah tulangan di letakkan di dalam bekisting lantai kerja, lantai kerja merupakan beton utama untuk menahan dinding drainase, dan lantai kerja adalah saluran utama dari drainase untuk menyalurkan air.
Peralatan dalam pekerjaan pengecoran lantai kerja sangat membutuhkan saluran dari triplek, karna jarak jalan dan drainase berkisar 2 m.
 
Gambar 3.16  Pengecoran Lantai Kerja
Sumber : Dokumentasi Proyek










Gambar 3.17  Saluran Dari Triplek
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.8   Pemasangan Bekisting Dinding
Pemasangan bekisting dinding di lakukan setelah selesai pekerjaan pengecoran lantai kerja, bekisting yang dipasang dengan tinggi yang berbeda, yakni pada arah jalan 1,05 cm dan arah luar jalan 80 cm.
Bekisting dinding pemasangannya harus mengikuti benang bowplank untuk mendapatkan kelurusan,dan penyekoran bekisting harus luar dalam untuk mengatasi di saat pengecoran tidak terjadi pelebaran bekisting.













            Gambar 3.18  Pemasangan Bekisting Dinding
Sumber : Dokumentasi Proyek
                              
                                               






Gambar 3.19  Penyekoran Dalam
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.9   Pekerjaan Dinding Cor
Setelah selesai pekerjaan bekisting dinding ,  maka dilanjutkan dengan pekerjaan dinding cor. Pada pekerjaan dinding cor ini beberapa tahap pekerjaan dinding antara lain :
1.             Pekerjaan Pengecoran bagian kiri.
Yaitu pengecoran pada dinding bagian kiri, pengecoran di lakukan dengan mengunakan saluran dari triplek. Pengecoran di dinding ini tidak langsung di isi penuh, di isi separuh dari tinggi dinding untuk menghindari jebolnya bekisting.













Gambar 3.20  Pengecoran Dinding Bagian Kiri
Sumber : Dokumentasi Proyek
2.             Pekerjaan Pengecoran bagian kanan
Yaitu pengecoran pada dinding bagian kanan, pengecoran ini di lakukan sama hal nya pengecoran pada bagian kiri.















Gambar 3.21  Pengecoran Dinding Bagian Kanan
Sumber : Dokumentasi Proyek

















Gambar 3.22  Pemadatan Beton
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.             Pekerjaan pemasangan stek
Setelah selesai pengecoran dinding selanjutnya di lakukan pemasangan stek pada dinding bekisting,stek 12 mm dan sengkang 8 mm














Gambar 3.23  Pemasangn Stek
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.2.10    Pekerjaan pembongkaran dinding bekisting
Pekerjaan pembokaran bekisting di lakukan setelah pekerjaan pengecoran dinding,pembokaran bekisting menunggu beton mengeras dalam jangka waktu tiga hari.













Gambar 3.24  Pembongkaran Bekisting Dinding
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.11    Pengecoran balok skor
Pekerjaan pengecoran balok skor di lakukan setelah pekerjaan pembukaan bekisting dinding. Pada pengecoran balok skor di lakukan tahapan kerja antara lain:
1.             Pemasangan bekisting skor
Pekerjaan pemasangan bekisting skor di pasang per tiga meter pada dinding drainase lebar 70 cm, tinggi 15 cm.
 








Gambar 3.25  Pemasangan Bekisting Balok Skor
Sumber : Dokumentasi Proye)

2.             Pengecoran Balok Skor
Pengecoran balok skor di lakukan setelah selesai pekerjaan bekisting skor, pekerjaan pengecoran di lakukan manual dengan mengunakan ember.











Gambar 3.26  Pengecoran Balok Skor
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.3         Target yang Diharapkan
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek pada proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih, target yang diharapkan oleh pelaksanaan yaitu :
1.             Target Perusahaan
Disetiap pelaksanaan proyek pembangunan perusahaan memiliki beberapa target agar dapat merealisasikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Target perusahaan PT. Mawatindo R.C. pada proyek ini adalah :
a.    Dapat menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai dengan time schedule
b.    Pekerjaan yang dikerjakan sesuai gambar bestek
c.    Pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan surat perjanjian
2.       Target Kerja Praktek
Adapun yang menjadi target pelaksanaan Kerja Praktek adalah :
a.    Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat sewaktu perkuliahan berlangsung.
b.    Mahasiswa mengetahui ataupun terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu pekerjaan jalan agar mahasiswa berpengalaman dan berpengetahuan lapanagn dalam suatu pekerjaan .
c.    Mahasiswa mengetahui ilmu yang diterapkan dilapangan yang tidak didapatkan pada waktu perkuliahan.

3.4         Peralatan Dan Logistik
Pada proyek proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih kec.Rupat semua peralatan disediakan oleh kontraktor pelaksana dalam kondisi baik dan siap pakai. Peralatan yang disediakan oleh kontraktor pelaksana tersebut berupa peralatan ringan dan peralatan berat.

3.4.1   Jenis dan Pengadaan Peralatan
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan pada saat pekerjaan berlangsung, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
1.             Pekerjaan Pengukuran

Tabel 3.1. Jenis Peralatan Pengukuran
No
Jenis Alat
Jumlah
Milik/Sewa
1
Meteran
2 unit
Perusahaan
2
Waterpass
1 unit
Perusahaan
3
Rambu Ukur
2 unit
Perusahaan
4
Theodolit
2 unit
perusahaan
5
Kamera
3 unit
perusahaan
Sumber : Data Proyek

2.             Pekerjaan Timbunan
Tabel 3.2 Jenis Pekerjaan Tanah dan Material
No
Jenis Alat
Jumlah
Milik/Sewa
1
Dumtruck
10 unit
Perusahaan/Sewa
2
Bulldozer
1 unit
Perusahaan
3
Vibrator Roller
1 unit
Perusahaan
4
Motor Greder
1 unit
Perusahaan
          Sumber : Data Proyek

3.             Pekerjaan Galian
Tabel 3.3. Jenis Pekerjaan Galian
No
jenis alat
jumlah
milik/sewa
1
Excavator
3 unit
Perusahaan
          Sumber : Data Proyek

4.             Pekerjaan Beton
Tabel 3.4. Jenis Pekerjaan Beton
No
Jenis Peralatan
Jumlah
Milik/sewa
1
Fiori
1 unit
Perusahaan
2
Batching pland
1 unit
Perusahaan
3
Truck mixer
10 unit
Perusahaan
4
Cangkul
3  unit
Perusahaan
5
Meteran Tukang
5 unit
Perusahaan
6
Sekop
3 unit
Perusahaan
7
Water tank
1 unit
Perusahaan
8
Mesin Diesel
1 unit
Perusahaan
9
Wheel loader
 1 unit
Perusahaan
          Sumber : Data Proyek

5.             Pekerjaan Pembesian
Tabel 3.5 Peralatan Pekerjaan Pembesian
No.
Peralatan yang dipakai
Jumlah
Keterangan
1.
Gunting Besi
5 Buah
Milik Perusahaan
2.
Pembentuk Besi
1 Unit
Milik Perusahaan
3.
Peralatan Las
1 Set
Milik Perusahaan
             Sumber : Data Proyek
3.5     Logistik
          Logistik merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan bahan atau material yang dibutuhkan untuk pembangunan suatu proyek. logistik yang menyangkut semua kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan material atau bahan untuk keperluan proyek. Material yang digunakan pada proyek Penigkatan Jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat adalah:
1.             Semen
Terdiri dari: Semen bosowa dari batam
2.             Pasir
Terdiri dari: Pasir Tanjung Balai Karimun
3.             Agregat kasar
Berasal dari : Tanjung Balai Karimun
4.             Batu
Terdiri dari: Sirtu, Batu Granit
5.             Kawat
Terdiri dari: Kawat beton

6.             Tulangan
Terdiri dari: polos 8, 32, 12, 10 dan ulir 16 dan 19 mm
7.             Besi siku dan persegi
8.             Plastik Hitam
9.             Dan lain-lain

3.6         Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan
1.             Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan selama pelaksanaan proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih adalah :
a.         Auto CAD
Merupakan program untuk membuat gambar 2 dimensi  pada pembuatan gambar bestek.
b.        Microsoft word
Merupakan program yang digunakan untuk membuat laporan atau beritaacara pada pelaksanaan proyek.
c.         Microsoft excel
Merupakan program yang digunakan untuk membuat laporan mingguan, rencana anggaran biaya, time schedule, dan lain-lain.
2.             Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan perangkat pendukung dalam menyelesaikan laporan kerja praktek maupun dokumen kontrak. Perangkat keras yang digunakan selama pekerjaan proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih adalah:
a.         Laptop
Laptop digunakan untuk mengetik surat menyurat dan membuat gambar bestek.
b.        Komputer
Komputer digunakan untuk membuat laporan harian, menghitung pekerjaan yang disub kan, RAB, mengirim email, dan kurva S.
c.         Printer.
Printer digunakan untuk mencetak file-file pada  computer/laptop.
d.        Kamera
Kegunaan untuk mengambil foto dilapangan ketika kerja praktek,baik gambar peralatan,gambar kerja harian dan kerja mingguan.

3.7         Dokumen yang Dihasilkan
Adapun dokumen yang dihasilkan selama kerja praktek yang dilaksanakan pada proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih adalah :
1.             Hasil laporan kemajuan fisik komulatif
2.             Data reques galian biasa
3.             Data reques galian saluran

3.8         Kendala yang Dihadapi dalam Menyelesaikan Tugas
Dalam pelaksanaan pembangunan proyek sering dijumpai kendala-kendala yang sangat mempengaruhi dalam kelancaran pekerjaan suatu proyek. Selama pekerjaan proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih beberapa kendala dan hambatan seperti :
1.             Keadaan cuaca yang sering berubah sehingga menghambat pelaksanaan pekerjaan, apabila terjadi hujan pekerjaan dihentikan hal ini dilakukan saat pekerjaan pengecoran drainase dan perkerasan kaku.
2.             Terjadinya kerusakan pada alat yang tidak terduga untuk memperbaikinya memerlukan waktu yang cukup lama.
3.             Keterlambatan datangnya material menyebabkan keterlambatan pekerjaan pengecoran drainase dan perkerasan kaku.
4.             Kondisi lapangan tidak sesuai dengan kondisi yang ada di surat perjanjian sehingga pekerjaan sedikit terlambat.

3.9         Hal-hal yang Dianggap Perlu
Ada beberapa hal yang dianggap perlu pada berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan agar menjadi bukti bahwa pekerjaan yang kerjakaan sesuai dengan permintaan owner didalam surat perjanjian ( surat kontrak). Adapun hal tersebut adalah :
1.             Pengukuran tinggi bekisting drainase
Pengukuran tinggi bekisting dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui mengetahui ketinggian dinding drainase yang akan di cor.













Gambar 3.27  Pengukuran Tinggi Bekisting
Sumber : Dokumentasi Proyek













Gambar 3.28  Pengukuran Lebar Atas Bekisting
 Sumber : Dokumentasi Proyek

2.             Adukan beton
Untuk menjaga kualitas beton yang di hasilkan, adukan beton di olah sesuai acuan yang ada di bestek














Gambar 3.29  Adukan Beton
Sumber : Dokumentasi Proyek

3.             Baja tulangan
Baja tulangan yang di gunakan yakni yang berdiameter 8 mm















Gambar 3.30  Wiremees
Sumber : Dokumentasi Proyek
BAB IV
PENUTUP

4.1     Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat penulis sampaikan selama mengikuti kegiatan kerja praktek di proyek peningkatan jalan Batu Panjang - Pangkalan Nyirih, yang dilaksanakan selama 1 ( satu ) bulan, diantaranya sebagai berikut : 
1.             Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dipelajari sewaktu perkuliahan berlangsung.
2.             Mahasiswa mendapatkan ilmu dilapangan yang belum didapatkan di bangku perkuliahan.
3.             Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh kontraktor setelah pihak owner mengeluarkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).
4.             Proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih merupakan pembangunan drainase sepanjang 7000 meter.
5.             Agregat halus yang digunakan berasal dari Tanjung Balai Karimun dan agregat kasar juga berasal dari tanjung balai karimun.
6.             Penyekoran pada bekisting tidak terlalu kuat, sehingga mengakibatkan coran drainase tidak lurus.
7.             Perataan pada dasar pengalian tidak semuanya rata, sehingga mengakibat kan drainase tidak sama tinggi.
8.             Kurangnya penerapan K3 dilapangan, hal ini dibuktikan tidak adanya kewajiban bagi pekerja untuk memakai alat safety, seperti : helm, sepatu, sampul tangan dan lain-lain.
9.             Pekerjaan pengukuran dilakukan berulang-ulang kaerna patok yang dipasang sering hilang.




4.2     Saran
Setelah melaksanakan kerja praktek penulis merasakan manfaat yang didapat dari kerja praktek itu sendiri. Dengan kerja praktek ini penulis mendapatkan ilmu praktis yang ada di lapangan yang tidak didapat di perkuliahan.Penulis ingn memberikan saran untuk proyek selanjutya, diantaranya sebagai berikut :
1.             Pembekalan untuk mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek diperbanyak.
2.             Mahasiswa harus mempunyai bekal untuk kerja praktek agar pada saat kerja praktek tidak merusak nama Politeknik Negeri Bengkalis.
3.             Sebaiknya perusahaan harus mengutamakan keselamatan para pekerjanya, dengan memberikan fasilitas K3.
4.             Untuk operetor alat berat sebaiknya adalah orang yang sudah ahli dalam alat berat tersebut, sehingga tidak perlu harus mempelajari cara pengoperasian alat berat dari buku panduan yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
5.             Hubungan antar pekerja harus terjalin dengan baik.
6.             Sebaiknya konsultan pengawas harus benar-benar mengawasi kegiatan kerja dilapangan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JUARA 2 TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEKABUPATEN BENGKALIS

TEKNOLOGI TEPAT GUNA ALAT KUKUR KELAPA(HENDRI GUNAWAN) by hendri gunawan on Scribd