BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih mengalami
rusak sehingga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih
merupakan sendi kemajuan masyarakat rupat, karna jalan ini merupakan rute
perekonomian dan tujuan pariwisata. Maka perlu adanya suatu peningkatan
jalan pada daerah ini guna memenuhi kebutuhan dan keperluan masyarakat.
Untuk itu pemerintah
sebagai penyelenggara melalui Dinas Bina Marga Kab.Bengkalis untuk tahun anggaran 2013 telah menempatkan dana pada proyek Peningkatan
Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih
dengan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sistem
pemerintahan yang baik dan respon terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat,
menghasilkan adanya pemanfaatan hasil daerah secara optimal dan tepat guna
sarana dan prasarana dibangun semaksimal mungkin seperti jalan, jembatan,
sekolah dan lain-lain.
Tujuan Paket Peningkatan
Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih
sangat berguna bagi masyarakat umum.
bagi masyarakat umum untuk mendukung proses pembangunan ekonomi masyarakat itu
sendiri, hubungan sosial antar masyarakat, bahkan berguna juga bagi peningkatan taraf
hidup serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan Sumber Daya
Alam (SDA) di lingkungan sekitarnya
dalam rangka menghadapi era globalisasi dan teknologi sekarang ini.
1.2 Tujuan Proyek
Tujuan proyek
peningkatan Jalan Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini antara lain :
1.
Meningkatkan prasarana Jalan Utama Batu Panjang–Pangkalan
Nyirih Kec.Rupat
2.
Memperlancar
transportasi masyarakat Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat
3.
Menigkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Panjang–Pangkalan Nyirih Kec.Rupat.
4.
Sebagai prasarana lalu lintas untuk kebutuhan pariwisata.
5.
Untuk mengatasi terjadinya penurunan tanah
ditepi parit.
6.
Untuk memperlancar aliran air parit demi mengatasi
terjadinya genangan air.
1.3 Struktur Organisasi
Organisasi
secara umum adalah sekelompok orang melakukan kegiatan dalam wadah dan strategi
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kegiatannya dan pelaksanaan
proyek juga bisa diartikan bahwa organisasi proyek merupakan sekelompok orang
dari berbagai latar belakang ilmu, yang terorganisir dan terkoordinir dalam
wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang sama. Tugas yang dimaksud adalah
mengelola pelaksanaan proyek, dengan harapan agar pekerjaan bisa berlangsung
dengan lancar dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa
keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan sebagai pengguna jasa. Tahapan
penyusunan organisasi adalah:
1.
Definisi dan distribusi tanggung jawab serta kewajiban
setiap staf pelaksana maupun staf pengawasan (supervisi)
2.
Pencatatan semua hubungan formal (kerja, koordinasi
dari setiap jabatan, termasuk setiap tanggung jawab dari jalannya komunikasi kerja,
seperti surat menyurat, dan
lain-lain)
3.
Pembentukan prosedur pelaksanaan dan metode kerja yang
sesuai.
Bentuk
organisasi proyek sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
1.
Besar kecilnya ruang
lingkup pekerjaan
2.
Besar kecilnya nilai
kontrak
3.
Tingkat kompleksitas
yang tersedia
4.
Pengguna teknologi
5.
Lokasi
Pada proyek pengikatan jalan Batu
Panjang – Pangkalan Nyirih kec.Rupat, unsur – unsur yang terlibat dalam pelaksanaanya
adalah :
1.
Pemilik atau pemberi
tugas : Dinas Bina Marga Kab.Bengkalis
2.
Konsultan Pengawas : PT. Cipta Multi Kreasi Consultant
3.
Konslutan Perencana : PT. Multi Gama Consultant
4.
Kontraktor Pelaksana : PT. Mawatindo Road Constrution
Pada
proyek pengikatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini sebagai
pemberi tugas atau owner adalah Dinas
Bina Marga Kab.Bengkalis. Untuk tercapainya keinginan owner, maka owner bekarja
sama dengan dengan Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor
Pelaksana. Adapun Owner akan
mengontrak Konsultan beserta Kontraktor, dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan proyek ini akan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
Dalam
pelaksanaan pekerjaan di
lapangan baik manajemen maupun pengorganisasian, proyek dipimpin oleh 1 (satu)
orang Project Manager yang memiliki
peranan penting dalam pengaturan dan kelancaran pelaksanaan proyek.
Pihak
Kontraktor juga memilki sistem manajemen dan struktur organisasi yang baik dan
efisien sehingga dalam hal pembagian tugas/kerja, pihak Kontraktor telah
memasukkan tenaga-tenaga ahli yang cukup berpengalaman dibidang masing-masing.
Sehingga diharapkan proses pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan
lancar sesuai yang telah direncanakan.
Organisasi
proyek yang digunakan merupakan organisasi garis. Berikut ini adalah bagian
hubungan kerja proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih dapat
dilihat pada gambar 1.1 berikut ini:
Owner
Pemerintah
Kab. Bengkalis
|
Dinas
Bina Marga
|
Konsultan
Perencana
PT.
Multi Gama Consultan
|
Kunsultan Pengawas
PT. Cipta Multi
Kreasi
|
Kontraktor pelaksana
PT. Mawatindo Road
Construction
|
Gambar 1.1: Skema Hubungan Antara
Pihak yang terlibat
dalam
Proyek Peningkatan Jalan Batu Panjang – Pangkalan
Nyirih Kec.Rupat
Keterangan:
_______________ :
Hubungan Kontrak.
------------------------ :
Hubungan Koordinasi.
Uraian
tugas dan jabatan masing-masing posisisi yang terdapat dalam pelaksanaan proyek
peningkatan jalan Batu Panjang, Pangkalan Nyirih Kec.Rupat.
1.3.1 Pemilik Proyek (Owner)
Pemberi
tugas atau Pemilik proyek peningkatan jalan Batu Panjang, Pangkalan Nyirih Kec.Rupat (owner) adalah pemerintah Kab.Bengkalis
yang mempunyai keinginan dan gagasan untuk membuat suatu pekerjaan konstruksi
(bangunan) tertentu. Hak dan kewajiban owner
antara lain :
1.
Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh penyedia.
2.
Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
3.
Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak.
4.
Membuat
pilihan dan mengambil keputusan atas rencana-rencana dan konstruksi yang dikemukakan oleh para ahli.
5.
Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
Untuk
kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan proyek pemberi tugas biasanya menunjuk
direksi. Direksi adalah wakil dari pemberi tugas untuk mengadakan pengawasan
dan memberi bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang diperlukan demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
1.3.2 Konsultan Perencana
Konsultan perencana proyek peningkatan jalan Batu
Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat, yang ditunjuk oleh owner untuk bertindak sepenuhnya mewakili owner dalam merencanakan pekerjaan ini baik secara teknis atau
secara administrasi adalah PT. Multi Gama Consultant. Tugas dan
kewajiban Konsultan Perencana, antara lain:
1.
Merencanakan suatu proyek baik dari segi struktur,
arsitektur maupun mekanikal/elektrikal agar menjadi suatu struktur bangunan
yang sesuai dengan peruntukan bangunan tersebut.
2.
Menganalisis semua permintaan pemilik dan bekerjasama
dengan penasehat biaya, guna menghasilkan perencanaan yang efisien.
3.
Membuat persyaratan umum, administrasi dan spesifikasi
teknis (spesifikasi akhir).
4.
Memberikan usulan,saran dan pertimbangan kepada pemberi
tugas (owner) tentang pelaksanaan proyek.
1.3.3 Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas proyek peningkatan jaan Batu
Panjang – Pangkalan Nyirih Kec. Rupat adalah PT. Cipta Multi Kreasi Konsultan.
PT. Cipta Multi Kreasi Konsultan merupakan merupakan orang atau badan
(perseorangan yang berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang
pengawasan), yang mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan sesuai dengan
gambar kerja. Tugas dan kewajiban Konsultan
Pengawas, antara lain:
1.
Mengendalikan jalannya pelaksanaan yang meliputi :
a.
Pengawasan menyeluruh atas jalannya pelaksanaan
pekerjaan.
b.
Penetapan koreksi teknis atas penyimpangan dan
hambatan-hambatan yang mungkin terjadi.
c.
Membuat laporan kemajuan pelaksanaan.
2.
Menyelenggarakan koordinasi aktif atas berbagai pihak
yang terlibat diproyek (rapat koordinasi rutin)
3.
Mengadakan penilaian atas pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Kontraktor serta pembuatan Berita Acara Penyerahan.
4.
Melakukan Pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan.
5.
Pada masa pemeliharaan, melakukan penilaian atas semua
pekerjaan yang cacat untuk ditindak lanjuti oleh Kontraktor.
1.3.4 Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana pada proyek peningkatan jalan
Batu Panjang – Pangkalan Nyirih kec.Rupat adalah PT. Mawatindo Road
Construction yang merupakan persorangan yang berbadan hukum atau badan hukum
yang bergerak dibidang pelaksanaan pekerjaan jalan yang menerima dan
menyelenggarakan pembangunan sesuai dengan biaya dan syarat-syarat yang
detentukan oleh owner. Tugas
dan kewajiban Kontraktor Pelaksana, antara lain:
1.
Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2.
Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari pemilik proyek
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
3.
Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
pemilik proyek;
4.
Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
5.
Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja , bahan-bahan,
peralatan, angkutan dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
6.
Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pemilik proyek;
7.
Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
8.
Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja serta membatasi perusakan dan gangguan kapada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
General
Superintendent
DOSO PRIHANDOKO, ST
|
Site
Manager
Ir. Virgos Katara
|
Keuangan
JOHAN
|
Site
Engineer
AGUS FINDRA, ST
|
Logistik
ACAY
|
Pelaksana Jalan
1.
WANDI
2.
SADAM
|
Pelaksana
Jembatan
DESJAN
SIREGAR
|
Quality
Kontrol
IBRAHIM
|
LAB.
Quality
FAKHRUL
|
Surveyor
1. RENO
2. BAIM
|
ADM.
Teknik
NOVA
|
Drafter
1.
HARINO
2.
JIJI
|
Gambar 1.2.
Struktur Organisasi Karyawan PT. Mawatindo Road Construction
Sumber
: Data Proye
Adapun uraian
struktur organisasi pada gambar 1.2 adalah sebagai berikut:
1.
General
Superintendent
Adapun tugas General Superintendent adalah:
a.
Bertanggung jawab mengkoreksi terhadap semua
penyimpangan mutu.
b.
Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf di bawahnya
agar proses quality plan dan quality control terlaksana dengan
baik.
c.
Menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti client,
perencana, atau pihak lain.
d.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dalam
rangka mencapai QCD (Quality, Cost, Delivery) yang akan
dipertanggungjawabkan.
2.
Site Manager
Site
manager merupakan
kelompok orang yang mengatur kegiatan administrasi yang berkaitan dengan
penanganan proyek dan pengendalian mutu jenis pengerjaan utama serta
pengelolaan gambar kerja (shop drawing)
untuk kebutuhan pelaksanaan proyek. Tugas-tugas site manager adalah:
a. Terlaksananya suatu kegiatan perkejaan
yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
b. Mengkoordinasikan cara pelaksana dalam hal
pembagian tugas serta memonitori hasil kerja.
c. Mengevaluasikan hasil kerja terhadap mutu,
waktu dan prestasi yang benar secara priodik.
3.
Site Engineer
Site
engineer adalah orang
yang bertanggung jawab kepada pemilik proyek. Tugas dari site
Engineer adalah sebagai berikut :
4.
Logistik
Adapun tugas dari logistik adalah sebagai berikut:
a.
Menerima dan
mengelola masuk dan keluarnya barang material
b.
Mencatat
berapa barang yang masuk
c.
Mengecek
surat jalan yang ada
d.
Mengecek
meterial yang ada apakah sesuai dengan syarat yang ada apa tidak.
e.
Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga
kerja dalam rangka dalam menyelesaikan pekerjaan.
f.
Mempersiapkan berita acara penggunaan dan permintaan
material dan alat lainnya yang dibutuhkan dalam pekerjaan pelaksanaan proyek.
g.
Mengatur segala hal yang berhubungan dengan material
yang digunakan didalam proyek.
h.
Membuat laporan dari bagian logistik kepada bagian
keuangan.
5.
Pelaksana
Pelaksana adalah orang yang bertanggung jawab atas
segala hal yang terjadi di lapangan.
Pada proyek ini pelaksana dibagi dua, yaitu :
a. Pelaksan jalan
b. Pelaksana drainase
Tugas
pelaksana adalah :
a. Mengkoordinir pekerjaan dilapangan.
b. Mengawasi pekerjaan sesuai dengan bestek.
c. Membuat
laporan mingguan dan bulanan
6.
Keuangan
Keuangan adalah bagian yang mengatur segala yang
mencakup masalah administrasi dan keuangan dalam suatu perusahaan.
7.
Surveyor
Adapun tugas dari surveyor adalah sebagai berikut :
a.
Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan
proyek.
b.
Melakukan pengecekan elevasi, dimensi, serta koordinat
pada tiap pekerjaan yang dilaksanakan.
c.
Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di
lapangan.
d.
Membantu
pekerjaan teknik
e.
Membuat
pemetaan awal
8.
Administrasi
Teknik
Adapun tugas
bagian administrasi teknik
adalah:
a.
Membantu pengendalian dalam melaksanakan perencanaan
dan monitoring pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan proyek.
b.
Mengelola tugas-tugas perencanaan teknis dan material.
c.
Mengelola tugas-tugas metode pelaksanaan.
d.
Mengurus masalah perpajakan, asuransi dan sebagainya.
e.
Menyusun pembukuan dan semua laporan keuangan
menyangkut kemajuan pembayaran dari pekerjaan.
f.
Mengorganisir staff dan tenaga kerja menyangkut kontrak
dan pembayaran upah dan akomodasi.
9.
Quality
Kontrol
Quality kontrol adalah orang yang mengawasi mutu
setiap pekerjaan baik pekerjaan penimbunan ataupun pekerjaan beton.
10.
LAB. Quality
LAB. Quality merupakan orang yang bertanggung jawab
atas mutu pekerjaan, baik pekrjaan penimbunan maupun pekerjan beton. Setiap
pekerjaan akan dilakukan pengujian oleh LAB
Qulity di laboratorium PT. Mawatindo Road Construction. Pada pekerjaan
penimbunan dilakukan pengujian sand cone dan pada pekrjaan beton dilakukan
pengujian slump dan uji kuat tekan.
11.
Drafter
Drafter merupakan orang yang menggambar semua
pekerjaan yang akan ataupun yang sudah dikerjakan.
BAB 1I
DATA PROYEK
2.1 Proses Pelelangan
Pelelangan adalah suatu proses kegiatan tawar –
menawar harga pelaksanaan antara pihak owner
dengan pihak pelaksana sehingga mencapai kata mufakat atau kesepakatan
harga proyek yang dapat dipertangung jawabkan sesuai dengan persyaratan dan
spesifikasi pekerjaan tersebut.
Sistem pelelangan berdasarkan Perpres No.70 Tahun 2012 yaitu adalah sebagai
berikut:
1.
Pelelangan Umum adalah metode
pemilihan penyediaan barang dan jasa yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa dan dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum.
2.
Pelelangan Terbatas yaitu
metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan konstruksi yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3.
Pelelangan Sederhana adalah
metode pemilihan penyedia Barang/Jasa lainya untuk pekerjaan yang bernilai
paling tinggi Rp5.000.000.000,-.
4.
Pelelangan langsung adalah
metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan yang paling
tinggi bernilai Rp5.000.000.000,-
5.
Seleksi Umum adalah metode
pemilihan penyedia Jasa konstruksi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua penyedia jasa konstruksi yang memenuhi syarat.
6.
Seleksi Serderhana adalah
metode pemilihan penyedia Jasa konstruksi untuk Jasa konstruksi yang bernilai
palimg timggi Rp.200.000.000.00,-
7.
Penunjukan Langsung adalah
metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung Penyedia
Barang/Jasa.
8.
Pengadaan Langsung adalah metode Pengadaan Barang/Jasa
langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalaui Pelelangan/Seleksi.
Pada proyek
peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat, proses pelelangan yang
dilaksanakan adalah proses pelelangan terbuka atau umum,karena Pemerintah
Kabupaten Bengkalis menggumumkan pelelangan secara meluas melalui papan
pengumuman resmi, sehingga kontraktor yang berminat dan memenuhi persyaratan
mengikuti proses pelelangan proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan
Nyirih Kec.Rupat tersebut, setelah proses pelelangan dan evaluasi dilaksanakan,
maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis memilih atau menunjuk PT Mawatindo R.C sebagai pemenang sekaligus
sebagai pelaksana tender proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan
Nyirih Kec.Rupat,Berdasarkan
Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010, pelelangan terbuka atau umum merupakan
pelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diselengarakan secara penawaran
tertulis.
2.2 Data Proyek
Suatu
proyek didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang dimulai dari
permulaan dan menuju saat terakhir atau tujuan proyek.
2.2.1 Data Umum Proyek
Data-data proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan
Nyirih Kec.Rupat ini adalah
sebagai berikut:
1.
Nama proyek :peningkatan
jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat
2.
Lokasi
:Kabupaten
Bengkalis kecamatan Rupat
3.
Nilai
Kontrak : Rp. 495.319.678.000,00,-
4.
Waktu
pelaksanaan : 780 (Hari
kalender)
5.
Pemberi
tugas : Dinas Bina
Marga
6.
Pemilik
: Dinas
Bina Marga Kab.Bengkalis
7.
Sumber
dana : APBD
Kab.Bengkalis tahun 2013
8.
Konsultan Perencana : PT. Multi Gama Consultan
9.
Konsultan Pengawas : PT. Cipta Multi Kreasi Konsultan
10.
Kontraktor Pelaksana : PT. Mawatindo Road Construction
11.
Sistem Pelelangan : Pelelangan Umum
Gambar
2.1. Papan Proyek
Sumber: Dokumentasi Proyek
2.2.2 Data Teknis Proyek
Data-data teknis
proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat ini adalah
sebagai berikut:
1.
Jalan
a. Jenis
Bangunan : Jalan
b. Fungsi
Bangunan : Prasarana Lalu Lintas
c. Jenis
Struktur : Beton
Bertulang (Rigid Pavement)
- Tebal
LC : 10 cm
-
Tebal
rigid : 25 cm
d. Mutu beton :
- LC :
K-125
- Rigid :
K-350
- Saluran beton : K-175
e. Jenis semen : semen bosowa
f. Tulangan
-
Wiremesh : Ulir ∅ 8 mm
- Sambungan
Dowel : Polos ∅ 32 mm
- Sambungan
Tie Bar : Ulir ∅ 16 mm
- Balok : Polos ∅ 12 mm
- Sengkang
: Polos ∅ 8 mm
2. Drainase
a. Jenis
Bangunan : Drainase
b. Panjang : 70000 mm
c.
Mutu Beton :
K-175
d. Waktu pelaksanaan : 780 Hari
kalender (tanggal 28 Oktober 2013
–
16 desember 2015)
e. Pek.
Struktur
-
Dinding Turap
Sisi
kiri : 70000 mm x 150 mm x 1050 mm
Sisi
kanan : 70000 mm x 150 mm x 65 mm
Besi
utama : WireMess Ø8 mm
Stek : Ø12 mm
Sisi
kiri 120 cm
|
Sisi
kanan 80 cm
|
Gambar 2.2 Ukuran Sisi Kanan dan Kiri Drainase
Sumber:
Dokumentasi Proyek
-
Balok Skor : 700 mm x 150 mm x 150 mm
Besi utama :4Ø12 mm
Begel : Ø8 mm
-
Lantai
kerja :70000
mm x 150
m x 700 mm
Besi
utama : Wire Mess Ø8 mm
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN
SELAMA KERJA PRAKTEK
3.1
Ruang
Lingkup Pekerjaan
Sesuai kontrak No.
600/PU-BM/SP-MY/X/2013/005,
tanggal 28 OKTOBER
2013 dan sesuai dengan Design dan
kualitas yang ada pada kontrak asli, maka lingkup pekerjaan yang dilaksanakan
meliputi :
a.
Mobilisasai
b.
Manajemen
dan keselamatan lalau lintas
c.
Manajemen
mutu
d.
Galian
untuk selokan dan saluran air
e.
Galian
biasa
f.
Timbunan
biasa ( material biasa )
g.
Lapis
pondasi agregat kelas B
h.
Perkerasan
beton semen
i.
Lapis
pondasi bawah beton kurus
3.2
Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan
Pada pembangunan
proyek jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih,
spesifikasi pekerjaan yang dilakukan mulai dari tahap awal pekerjaan
yaitu pekerjaan pendahuluan yang meliputi pekerjaan pembersihan,pemasangan patok,pekerjaan
pengalian, pemasangan bowplank, setelah pekerjaan pendahuluan kemudian
dilanjutkan dengan pekerjaan struktur yang dimulai dari pemasangan tulangan sampai
pengecoran dinding drainase.
3.2.1
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan persiapan
meliputi :
1.
Pembersihan
lahan
Pekerjaan
pembersihan lahan merupakan pekerjaan yang pertama kali dilaksanakan
setelah dokumen kontrak ditandatangani oleh pemilik proyek dan kontraktor
pelaksana. Alat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah meteran dan parang.
Gambar 3.1 pekerjaan persiapan
Sumber :
Dokumentasi Proyek
2.
Mobilisasi
Pekerjaan mobilisasi merupakan pekerjaan yang
dilaksanakan sebelum pekerjaan yang dimulai. Pekerjaan mobilisasi meliputi :
a.
Mendatangkan
alat berat
b.
Mendatangkan
material
c.
Merakit
batching plan
Gambar 3.2 Pekerjaan Persiapan
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.
Pemasangan papan proyek
Pemasangan papan proyek menjelaskan tentang data
umum proyek. Papan proyek ini dipasang pada posisi pertama pekerjaan (Sta : 0 +
00)
Gambar 3.3 Pekerjaan Persiapan
Sumber :
Dokumentasi Proyek
4.
Pengukuran
awal
Pengukuran awal merupakan pekerjaan awal yang mengukur
panjang total drainase yang akan
dibangun. Pada pekerjaan ini alat yang digunakan adalah meteran.
Gambar 3.4 Pekerjaan Persiapan
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.2
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan penggalian drainase jalan Batu
Panjang – Pangkalan Nyirih mengunakan
excavator, dalam pekerjaan pengalian drainase ini terdapat satu orang
oprator, satu orang stokar , dan satu orang menjaga lalu lintas di jalan.
Dalam satu hari pengalian drainase lebar 1,20 m
tinggi 60 cm dapat mengali lebih kurang 270/300 m .dalam pengalian drainase jalan
Batu Panjang – Pangkalan Nyirih tidak semua nya di gali, karena sebelum
proyek ini di laksanakan sudah ada drainase, hanya di lakukan pembersihan drainase.
Gambar 3.5
Pekerjaan Penggalian
Sumber : Dokumentasi Proyek
Gambar 3.6 pekerjaan pembersihan
(sumber : Dokumentasi
Proyek)
Gambar 3.6
Pekerjaan Pembersihan
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.3
Pekerjaan Pemasangan Bowplank
Pemasangan bowplank di kerja kan setelah pekerjaan
pengalian, dalam pekerjaan ini bertujuan untuk menentukan ketingian, kelurusan
dan untuk mendapatkan kerataan dengan jalan.
Peralatan yang di gunakan dalam pekerjaan bowplank
water pas (timbang air), palu, paku, dan
kayu.
Gambar
3.7 Pekerjaan Bowplank (Bawah)
Sumber : Dokumentasi Proyek
Gambar
3.8 Pekerjaan Bowplank (Atas)
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.4
Pembuatan Bekisting
Setelah pekerjaan bowplank di lanjutkan dengan
pekerjaan pembuatan bekisting, bekisting yang di buat antara sisi kiri dan sisi
kanan tidak sama tinggig.Papan yang di buat harus benar-benar rapat agar tidak
terjadi kebocoran di saat pengecoran.
Bekisting yang selesai di buat di sapu oli kotor
bertujuan untuk di saat pembukaan bekisting setelah pengecoran tidak terjadinya
lengket, dan mempermudah di saat pengecoran.
Gambar 3.9
Pekerjaan Bekisting
Sumber : Dokumentasi Proyek
Gambar 3.10
Pekerjaan Bekisting
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.5
Pemasangan Bekisting Lantai kerja
Bekisting lantai kerja merupakan acuan dasar untuk
pengecoran tapak drainase, tinggi bekisting lantai kerja 15 cm, panjang
bekisting tergantung dari papan yang tersedia di lapangan.
Pemasangan bekisting lantai kerja juga harus
memperhatikan kerataan,untuk mendapatkan kerataan dalam pekerjaan pemasangan
bekisting drainase ini harus mengunakan waterpass
(timbang air).
Gambar 3.11
Pekerjaan Bekisting Lantai Kerja
Sumber : Dokumentasi Proyek
Gambar 3.12
Pekerjaan Penyekoran Lantai Kerja( Bekisting)
Sumber : Dokumentasi Proyek
Gambar 3.13
Pekerjaan Perataan Tanah ( Bekisting)
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.6
Perletakan Tulangan Drainase
Setelah pekerjaan pemasangan bekisting lantai
kerja di lanjutkan pekerjaan perletakan tulangan drainase. Terlebih dahulu di
lakukan pemotongan tulangan, panjang
keseluruhan tulangan 5,40 cm, lebar 2,10 cm kemudian di potong di bagi menjadi
dua 2,70 cm. Tulangan drainase di pasangkan di sepanjang area bekisting lantai
kerja.
Gambar 3.14
Pemotongan Tulangan
Sumber
: Dokumentasi Proyek
Gambar 3.15 Perletakan Tulangan
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.2.7 Pengecoran Lantai Kerja
Pekerjaan pengecoran lantai kerja di lakukan setelah tulangan di letakkan
di dalam bekisting lantai kerja, lantai kerja merupakan beton utama untuk
menahan dinding drainase, dan lantai kerja adalah saluran utama dari drainase
untuk menyalurkan air.
Peralatan dalam pekerjaan pengecoran lantai kerja sangat membutuhkan
saluran dari triplek, karna jarak jalan dan drainase berkisar 2 m.
Gambar 3.16
Pengecoran Lantai Kerja
Sumber : Dokumentasi Proyek
Gambar 3.17
Saluran Dari Triplek
Sumber : Dokumentasi
Proyek
3.2.8
Pemasangan Bekisting Dinding
Pemasangan bekisting dinding di lakukan setelah selesai pekerjaan
pengecoran lantai kerja, bekisting yang dipasang dengan tinggi yang berbeda,
yakni pada arah jalan 1,05 cm dan arah luar jalan 80 cm.
Bekisting dinding
pemasangannya harus mengikuti benang bowplank untuk mendapatkan kelurusan,dan
penyekoran bekisting harus luar dalam untuk mengatasi di saat pengecoran tidak
terjadi pelebaran bekisting.
Gambar
3.18 Pemasangan Bekisting Dinding
Sumber : Dokumentasi
Proyek
Gambar 3.19
Penyekoran Dalam
Sumber : Dokumentasi
Proyek
3.2.9
Pekerjaan Dinding Cor
Setelah selesai pekerjaan bekisting dinding , maka dilanjutkan dengan pekerjaan dinding cor.
Pada pekerjaan dinding cor
ini beberapa tahap pekerjaan dinding antara lain :
1.
Pekerjaan Pengecoran bagian kiri.
Yaitu pengecoran pada dinding bagian kiri,
pengecoran di lakukan dengan mengunakan saluran dari triplek. Pengecoran di
dinding ini tidak langsung di isi penuh, di isi separuh dari tinggi dinding
untuk menghindari jebolnya bekisting.
Gambar 3.20
Pengecoran Dinding Bagian Kiri
Sumber
: Dokumentasi Proyek
2.
Pekerjaan Pengecoran bagian kanan
Yaitu pengecoran pada dinding bagian kanan, pengecoran ini di lakukan sama hal nya
pengecoran pada bagian kiri.
Gambar 3.21
Pengecoran Dinding Bagian Kanan
Sumber
: Dokumentasi Proyek
Gambar 3.22
Pemadatan Beton
Sumber : Dokumentasi
Proyek
3.
Pekerjaan pemasangan
stek
Setelah selesai pengecoran dinding selanjutnya di lakukan pemasangan stek
pada dinding bekisting,stek ∅ 12 mm dan sengkang ∅ 8 mm
Gambar 3.23
Pemasangn Stek
Sumber : Dokumentasi
Proyek
3.2.10
Pekerjaan pembongkaran dinding bekisting
Pekerjaan pembokaran bekisting di lakukan setelah pekerjaan pengecoran
dinding,pembokaran bekisting menunggu beton mengeras dalam jangka waktu tiga
hari.
Gambar 3.24
Pembongkaran Bekisting Dinding
Sumber : Dokumentasi
Proyek
3.2.11
Pengecoran balok skor
Pekerjaan pengecoran balok skor di lakukan setelah pekerjaan pembukaan
bekisting dinding. Pada pengecoran balok skor di lakukan tahapan kerja antara
lain:
1.
Pemasangan
bekisting skor
Pekerjaan pemasangan bekisting skor di pasang per tiga meter pada dinding
drainase lebar 70 cm, tinggi 15 cm.
Gambar 3.25
Pemasangan Bekisting Balok Skor
Sumber
: Dokumentasi Proye)
2.
Pengecoran
Balok Skor
Pengecoran balok skor di lakukan setelah selesai pekerjaan bekisting skor,
pekerjaan pengecoran di lakukan manual dengan mengunakan ember.
Gambar 3.26
Pengecoran Balok Skor
Sumber
: Dokumentasi Proyek
3.3
Target yang Diharapkan
Dalam pelaksanaan
Kerja Praktek pada proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih,
target yang diharapkan oleh pelaksanaan yaitu :
1.
Target Perusahaan
Disetiap pelaksanaan proyek pembangunan
perusahaan memiliki beberapa target agar dapat merealisasikan pekerjaan dengan
baik dan tepat waktu. Target
perusahaan PT. Mawatindo R.C. pada proyek ini adalah :
a.
Dapat
menyelesaikan proyek tepat
waktu sesuai dengan time schedule
b.
Pekerjaan yang
dikerjakan sesuai gambar bestek
c.
Pekerjaan
yang dihasilkan sesuai dengan surat perjanjian
2. Target
Kerja Praktek
Adapun yang menjadi target pelaksanaan
Kerja Praktek adalah :
a.
Mahasiswa mampu
mengaplikasikan ilmu yang didapat sewaktu perkuliahan berlangsung.
b.
Mahasiswa mengetahui
ataupun terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu pekerjaan jalan agar mahasiswa berpengalaman
dan berpengetahuan lapanagn dalam suatu pekerjaan .
c.
Mahasiswa
mengetahui ilmu yang diterapkan dilapangan yang tidak didapatkan pada waktu
perkuliahan.
3.4
Peralatan
Dan Logistik
Pada proyek proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih kec.Rupat semua peralatan disediakan oleh kontraktor pelaksana dalam
kondisi baik dan siap pakai. Peralatan yang disediakan oleh kontraktor pelaksana
tersebut berupa peralatan ringan dan peralatan berat.
3.4.1 Jenis dan Pengadaan Peralatan
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan pada
saat pekerjaan berlangsung, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
1.
Pekerjaan Pengukuran
Tabel 3.1. Jenis Peralatan Pengukuran
No
|
Jenis Alat
|
Jumlah
|
Milik/Sewa
|
1
|
Meteran
|
2 unit
|
Perusahaan
|
2
|
Waterpass
|
1 unit
|
Perusahaan
|
3
|
Rambu Ukur
|
2 unit
|
Perusahaan
|
4
|
Theodolit
|
2 unit
|
perusahaan
|
5
|
Kamera
|
3 unit
|
perusahaan
|
Sumber : Data Proyek
2.
Pekerjaan Timbunan
Tabel 3.2 Jenis Pekerjaan
Tanah dan Material
No
|
Jenis Alat
|
Jumlah
|
Milik/Sewa
|
1
|
Dumtruck
|
10 unit
|
Perusahaan/Sewa
|
2
|
Bulldozer
|
1 unit
|
Perusahaan
|
3
|
Vibrator Roller
|
1 unit
|
Perusahaan
|
4
|
Motor Greder
|
1 unit
|
Perusahaan
|
Sumber : Data Proyek
3.
Pekerjaan Galian
Tabel 3.3. Jenis Pekerjaan
Galian
No
|
jenis alat
|
jumlah
|
milik/sewa
|
1
|
Excavator
|
3 unit
|
Perusahaan
|
Sumber : Data Proyek
4.
Pekerjaan Beton
Tabel 3.4. Jenis Pekerjaan Beton
No
|
Jenis Peralatan
|
Jumlah
|
Milik/sewa
|
1
|
Fiori
|
1 unit
|
Perusahaan
|
2
|
Batching pland
|
1 unit
|
Perusahaan
|
3
|
Truck mixer
|
10 unit
|
Perusahaan
|
4
|
Cangkul
|
3 unit
|
Perusahaan
|
5
|
Meteran Tukang
|
5 unit
|
Perusahaan
|
6
|
Sekop
|
3 unit
|
Perusahaan
|
7
|
Water tank
|
1 unit
|
Perusahaan
|
8
|
Mesin Diesel
|
1 unit
|
Perusahaan
|
9
|
Wheel loader
|
1 unit
|
Perusahaan
|
Sumber : Data Proyek
5.
Pekerjaan Pembesian
Tabel 3.5 Peralatan Pekerjaan
Pembesian
No.
|
Peralatan yang
dipakai
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
|
Gunting Besi
|
5 Buah
|
Milik Perusahaan
|
2.
|
Pembentuk Besi
|
1 Unit
|
Milik Perusahaan
|
3.
|
Peralatan Las
|
1 Set
|
Milik Perusahaan
|
Sumber
: Data Proyek
3.5 Logistik
Logistik merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
pengadaan bahan atau material yang dibutuhkan untuk pembangunan suatu proyek. logistik yang menyangkut semua kegiatan yang berkaitan
dengan pengadaan material atau bahan untuk keperluan proyek. Material yang
digunakan pada proyek Penigkatan Jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih Kec.Rupat adalah:
1.
Semen
Terdiri dari: Semen bosowa dari batam
2.
Pasir
Terdiri dari: Pasir Tanjung Balai Karimun
3.
Agregat kasar
Berasal dari : Tanjung Balai Karimun
4.
Batu
Terdiri dari: Sirtu, Batu Granit
5.
Kawat
Terdiri dari: Kawat beton
6.
Tulangan
Terdiri dari: polos ∅ 8, ∅ 32, ∅ 12, ∅ 10 dan ulir ∅ 16 dan ∅ 19 mm
7.
Besi siku dan persegi
8.
Plastik Hitam
9.
Dan lain-lain
3.6
Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan
1.
Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan selama pelaksanaan proyek peningkatan jalan
Batu Panjang – Pangkalan Nyirih adalah :
a.
Auto CAD
Merupakan program untuk membuat
gambar 2 dimensi pada pembuatan gambar bestek.
b.
Microsoft word
Merupakan program yang digunakan
untuk membuat laporan atau beritaacara pada pelaksanaan proyek.
c.
Microsoft excel
Merupakan program yang digunakan
untuk membuat laporan mingguan, rencana anggaran biaya, time
schedule, dan lain-lain.
2.
Perangkat Keras
Perangkat
keras merupakan perangkat pendukung dalam menyelesaikan laporan kerja praktek
maupun dokumen kontrak. Perangkat keras yang digunakan selama pekerjaan proyek
peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih adalah:
a.
Laptop
Laptop digunakan untuk mengetik surat menyurat dan membuat gambar bestek.
b.
Komputer
Komputer digunakan untuk membuat laporan harian, menghitung pekerjaan yang
disub kan, RAB, mengirim email, dan kurva S.
c.
Printer.
Printer digunakan untuk mencetak
file-file pada computer/laptop.
d.
Kamera
Kegunaan untuk mengambil foto dilapangan ketika kerja praktek,baik gambar
peralatan,gambar kerja harian dan kerja mingguan.
3.7
Dokumen yang Dihasilkan
Adapun dokumen yang dihasilkan selama kerja
praktek yang dilaksanakan pada proyek peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan
Nyirih adalah :
1.
Hasil laporan kemajuan fisik komulatif
2.
Data reques galian biasa
3.
Data reques galian saluran
3.8
Kendala yang Dihadapi dalam
Menyelesaikan Tugas
Dalam pelaksanaan
pembangunan proyek sering dijumpai kendala-kendala yang sangat mempengaruhi
dalam kelancaran pekerjaan suatu proyek. Selama pekerjaan proyek peningkatan jalan Batu Panjang –
Pangkalan Nyirih beberapa kendala dan hambatan seperti :
1.
Keadaan cuaca yang sering berubah sehingga menghambat pelaksanaan pekerjaan, apabila terjadi hujan pekerjaan dihentikan
hal ini dilakukan saat pekerjaan pengecoran drainase dan perkerasan kaku.
2.
Terjadinya kerusakan pada alat yang tidak terduga untuk
memperbaikinya memerlukan waktu yang cukup lama.
3.
Keterlambatan
datangnya material menyebabkan keterlambatan pekerjaan pengecoran drainase dan perkerasan
kaku.
4.
Kondisi
lapangan tidak sesuai dengan kondisi yang ada di surat perjanjian sehingga
pekerjaan sedikit terlambat.
3.9
Hal-hal yang Dianggap Perlu
Ada beberapa hal yang
dianggap perlu pada berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan agar menjadi bukti bahwa pekerjaan yang kerjakaan sesuai dengan permintaan owner didalam surat perjanjian ( surat kontrak). Adapun hal tersebut adalah :
1.
Pengukuran
tinggi bekisting drainase
Pengukuran tinggi bekisting dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
mengetahui ketinggian dinding drainase yang akan di cor.
Gambar 3.27
Pengukuran Tinggi Bekisting
Sumber : Dokumentasi
Proyek
Gambar 3.28
Pengukuran Lebar Atas Bekisting
Sumber : Dokumentasi Proyek
2.
Adukan
beton
Untuk menjaga kualitas beton yang di hasilkan, adukan beton di olah sesuai
acuan yang ada di bestek
Gambar 3.29
Adukan Beton
Sumber : Dokumentasi Proyek
3.
Baja
tulangan
Baja tulangan yang di gunakan yakni yang berdiameter 8 mm
Gambar 3.30
Wiremees
Sumber : Dokumentasi Proyek
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun beberapa
kesimpulan yang dapat penulis sampaikan selama mengikuti kegiatan kerja praktek di proyek peningkatan
jalan Batu Panjang - Pangkalan Nyirih, yang dilaksanakan selama 1 ( satu ) bulan, diantaranya sebagai berikut :
1.
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dipelajari sewaktu
perkuliahan berlangsung.
2.
Mahasiswa mendapatkan ilmu dilapangan yang belum
didapatkan di bangku perkuliahan.
3.
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh kontraktor
setelah pihak owner mengeluarkan SPMK
(Surat Perintah Mulai Kerja).
4.
Proyek
peningkatan jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih merupakan pembangunan
drainase sepanjang 7000 meter.
5.
Agregat
halus yang digunakan berasal dari Tanjung Balai Karimun dan agregat kasar juga
berasal dari tanjung balai karimun.
6.
Penyekoran
pada bekisting tidak terlalu kuat, sehingga mengakibatkan coran drainase tidak
lurus.
7.
Perataan
pada dasar pengalian tidak semuanya rata, sehingga mengakibat kan drainase
tidak sama tinggi.
8.
Kurangnya penerapan K3 dilapangan, hal ini
dibuktikan tidak adanya kewajiban bagi pekerja untuk memakai alat safety, seperti : helm, sepatu,
sampul tangan dan lain-lain.
9.
Pekerjaan
pengukuran dilakukan berulang-ulang kaerna patok yang dipasang sering hilang.
4.2 Saran
Setelah melaksanakan
kerja praktek penulis merasakan manfaat yang didapat dari kerja praktek itu
sendiri. Dengan kerja praktek ini penulis mendapatkan ilmu praktis yang ada di
lapangan yang tidak didapat di perkuliahan.Penulis ingn memberikan saran untuk
proyek selanjutya, diantaranya sebagai berikut :
1.
Pembekalan
untuk mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek diperbanyak.
2.
Mahasiswa
harus mempunyai bekal untuk kerja praktek agar pada saat kerja praktek tidak
merusak nama Politeknik Negeri Bengkalis.
3.
Sebaiknya
perusahaan harus mengutamakan keselamatan para pekerjanya, dengan memberikan
fasilitas K3.
4.
Untuk
operetor alat berat sebaiknya adalah orang yang sudah ahli dalam alat berat
tersebut, sehingga tidak perlu harus mempelajari cara pengoperasian alat berat
dari buku panduan yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
5.
Hubungan
antar pekerja harus terjalin dengan baik.
6.
Sebaiknya
konsultan pengawas harus benar-benar mengawasi kegiatan kerja dilapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar